REVELINO RASYA R/28/SEJARAH LENGKAP PAHLAWAN INDONESIA

Ir.Soekarno (1901-1970)

1. Kehidupan Awal

Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit, namanya diubah menjadi Soekarno oleh orang tuanya, Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Pada tahun 1915, Soekarno masuk ke HBS (Hoogere Burgerschool) di Surabaya, tempat ia tinggal bersama H.O.S. Tjokroaminoto, seorang tokoh Sarekat Islam. Di sana, ia mulai berkenalan dengan ide-ide nasionalisme dan pergerakan kemerdekaan.

2. Pendidikan dan Awal Perjuangan

Soekarno melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) pada tahun 1921 dan lulus sebagai insinyur teknik sipil pada tahun 1926. Saat di Bandung, ia mendirikan Algemeene Studie Club, yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927.

Akibat aktivitas politiknya yang dianggap membahayakan pemerintahan kolonial Belanda, Soekarno ditangkap pada tahun 1929 dan dipenjara di Sukamiskin, Bandung. Namun, hal ini justru membuat namanya semakin dikenal sebagai pemimpin pergerakan nasional.

3. Masa Penjajahan Jepang (1942–1945)

Saat Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Soekarno memanfaatkan situasi ini untuk terus memperjuangkan kemerdekaan. Ia terlibat dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang menyusun dasar negara Pancasila dan UUD 1945.

4. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada 17 Agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Ia kemudian menjadi Presiden pertama Republik Indonesia, sementara Hatta menjadi wakil presiden.

5. Masa Kepemimpinan dan Politik

Sebagai presiden, Soekarno menerapkan sistem demokrasi parlementer, tetapi pada 1959 ia menggantinya dengan Demokrasi Terpimpin setelah mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada era ini, ia mengusung konsep NASAKOM (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) serta kebijakan politik luar negeri yang anti-imperialisme dan non-blok.

Soekarno juga dikenal sebagai pemimpin Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung, yang menjadi simbol perjuangan negara-negara berkembang melawan kolonialisme.

6. Akhir Kekuasaan dan Wafat

Pada tahun 1965, terjadi Gerakan 30 September (G30S) yang berujung pada kejatuhan Soekarno. Ia kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto pada 1967.

Soekarno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta akibat gangguan kesehatan. Ia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

7. Warisan dan Pengaruh

Soekarno dikenang sebagai “Bapak Proklamator” dan tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pidato-pidatonya yang penuh semangat dan gagasannya tentang persatuan, kebangsaan, dan kemandirian masih menginspirasi hingga kini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Interaksi Sosial: Manusia dan Mesin

AI dan Pendidikan : Perkembangan Teknologi AI

Kecerdasan Buatan di Setiap Sudut: Bagaimana Al Mempengaruhi Rutinitas Kita