Della Nur Syam/08. Holly Mother/131

 Sebelum membunuh Yukio, Makoto mengira perasaan tidak cnak yang ada di hatinya ini akan mereda setelah dia membunuh mak itu. Dia juga berpikir bahwa rasa tenang yang menyerangnya setelah Yukio mengembuskan napas terakhir, dan setelah Makoro semotong kelaminnya, akan berlangsung selamanya. Namun, pe ensaan itu segera lenyap, dan sekarang hasrat kelamnya kembali muncul terhadap Sanbongi Satoshi. Kemudian, sekarang hasrat tu semakin dalam, dan semakin membesar.


Kulan anak itu tidak dibunuh... pikir Makoto sambil mengamati kompleks tempat tinggal Sanbongi Satoshi dari jauh.


Kalau anak itu tidak segera dibunuh.....


Saat dia sadar, seorang pria yang sepertinya pegawai kantor se- dang membaca koran sambil berdiri di sebelahnya. Penasaran apakah ada berita tentang Yukio, Makoto mengedarkan pandang- anova ke penjuru halaman koran yang terlihat. Dia berusaha untuk tidak membeli koran, atau mencari tahu di Internet.


Judul 'Pembunuhan Anak di Kota Aiide' tertangkap mata Makoto. Saat dia membaca artikel itu, dia membeku.


Diketahui dari penyelidikan, ada kemungkinan bahwa mayat yang dibuang tersebut telah disiksa secara seksual.


Makoto pun tahu bahwa gosip umum seperti itu sudah beredar di Internet. Tapi dia mengira gosip tersebut adalah sesuatu tidak lebih dari perkiraan umum, saat terjadi kasus aneh yang melibatkan anak kecil. Karena, Makoto tidak pernah memerkosa anak itu. Lebih dari orang lain, dia tahu fakta tersebut.


Namun kali ini, artikel koran menyebutkan demikian.


Keringat dingin mengalir di punggungnya. Rasanya, seperti ada orang yang meremas jantungnya dengan tangan telanjang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Interaksi Sosial: Manusia dan Mesin

AI dan Pendidikan : Perkembangan Teknologi AI

Kecerdasan Buatan di Setiap Sudut: Bagaimana Al Mempengaruhi Rutinitas Kita