EMPATI DOKTER TIDAK DAPAT DIGANTI DENGAN IA
EMPATI DOKTER TIDAK DAPAT DIGANTI DENGAN IA
Perkembangan kecerdasan buatan AI dalam dunia kesehatan mengalami kemajuan yang sangat sangat cepat, IA dapat memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan pelayanan medis. AI digunakan untuk diagnosis dini , analisis gejala, dan rekomendasi penanganan yang lebih cepat, meningkatkan efisiensi hingga 50% dalam perawatan pasien. Teknologi ini juga mendukung pengobatan kanker melalui terapi gen dan penggunaan robot untuk operasi. Di Indonesia, pemerintah juga telah berupaya semaksimal mungkin terhadal AI dalam layanan kesehatan, contohnya dalam bidang telemedis dan pemantauan penyakit.
Faktanya, bantuan diagnosa AI dapat meningkatkan efisiensi dalam mengambil keputusan klinis, dan dapat memungkinkan tenaga medis agar lebih fokus dalam perawatan yang lebih memanusiakan manusia. Lalu diperlukan juga empati dokter untuk hubungan dengan pasien yang baik. Dokter yang memiliki rasa empati tinggi dapat meningkatkan kepuasan pasien dan kepuasan dalam pengobatan. Namun juga dapat menimbulakan resiko ketergantungan pada AI dalam hal kurangnya pengawasan atau pemahaman dan mengurangi kualitas perawatan karena hilangnya kontak secara langsung.
Dalam menghadapi kemajuan teknologi yang semakin tahun semakin maju, khususnya kecerdasan buatan (Al) di dunia medis. meskipun robot dan Al memiliki kecerdasan dan kemampuan yang sangat luar biasa akan tetapi peran manusia dalam aspek keperawatan dan empatinya tidak akan bisa digantikan oleh robot ataupun Al. Bergantung pada Al dan mengabaikan peran manusia sehingga harus lebih berhati-hati. Oleh karena itu peran antara Al dan tenaga medis harus dilakukan dengan bijak memastikan bahwa teknologi tersebut mendukung dan meningkatkan pelayanan dengan kualitas yang baik dan unggul, bukan menggantikannya.
Penulis: Putri Mayang R.K
No absen:24
Komentar
Posting Komentar