AI DAN PENDIDIKAN: AKANKAH AI MENJADI GURU DI MASA DEPAN?
Di tengah era revolusi industri 4.0 yang juga dikenal sebagai era digital atau teknologi cerdas telah lahir berbagai teknologi digital canggih yang salah satunya adalah Kecerdasan Buatan atau (AI). Perkembangan AI yang pesat telah mendorong pemanfaatan teknologi AI hampir diseluruh sektor, khususnya adalah sektor pendidikan. Banyaknya variasi AI yang ada seperti Chat GPT, Goggle, Question AI, Duolinggo, trello, goggle lens, photomath, hingga youtube. Membuat para siswa menjadi lebih dimudahkan atau lebih mengerti terhadap kesulitan atas mata pelajaran yang ada di sekolah. Sehingga hal ini berpotensi membuat AI menjadi calon guru di masa depan menggantikan guru manusia.
Tentu saja pernyataan bahwa AI adalah guru masa depan mungkin bukanlah hanya angan-angan semata. Hal ini didukung oleh kelebihan AI, diantaranya:
1). Pembelajarannya yang Adaptif
AI akan menggunakan data yang terkumpul untuk menyesuaikan pengalaman belajar seorang siswa berdasarkan kemampuan, kecepatan, minat, bakat, serta kebutuhan mereka. Menurut penelitian oleh McKinsey & Company pada 2020, pembelajaran adaptif dari AI dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga 15-20%, terutama di mata pelajaran seperti matematika dan bahasa. Pembelajaran adaptif ini bisa ditemukan pada platform belajar Ruang Guru dan Duolinggo.
2). Meningkatkan Aksebilitas Pendidikan
AI membuat pendidikan lebih mudah diakses dan dijangkau oleh semua orang, tanpa hambatan lokasi, fisik, bahasa, atau kondisi lainnya. Hal ini terbukti dengan adanya goggle translate untuk terjemahan otomatis, atau teks to voice bagi siswa berkebutuhan khusus.
3). Efisien dalam Penilaian dan Penggunaan Materi Berbasis Data.
AI memungkinkan penilaian otomatis terhadap hasil kerja siswa selain itu AI akan selalu mengumpulkan data aktivitas belajar siswa untuk menganalisis materi mana yang paling sering digunakan dan materi apa yang memerlukan perbaikan. Kelebihan ini dapat ditemukan pada AI seperti goggle classroom, quiziz, dan banyak lagi.
Dibalik banyaknya kelebihan AI yang membantu proses belajar siswa. AI juga memiliki kelemahan yang tidak bisa diabaikan. Kelemahan AI tersebut antara lain adalah:
1). Kurang dalam Pendekatan Emosional dan Sosial.
AI tidak memiliki emosi seperti manusia. Sehingga AI tidak dapat merasakan empati atau memberikan dukungan emosional, ketika siswa merasa frustasi, kecewa terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya. Selain itu AI juga tidak dapat menangani aspek² sosial karena keterbatasan nya dalam memahami makna dari suatu informasi sosial manusia serta keterampilan untuk berinteraksi secara natural seperti manusia.
2). Terlalu Bergantung Pada Data, Sehingga Kurang Mampu Beradaptasi Terhadap Perubahan.
AI terkadang tidak siap untuk menghadapi suatu perubahan yang instan. Misalnya AI bergantung pada data dari histori pertanyaan sebelumnya sehingga jawaban yang diberikan cenderung sama dan terkesan kurang kreatif, contoh lainnya saat perubahan kurikulum pendidikan AI tidak akan dapat beralih langsung terhadap kurikulum pendidikan yang baru sebelum menjalani pelatihan ulang. Tentu hal ini akan membuat pembelajaran kurang relevan dan terkesan membuang-buang waktu untuk menunggu AI diperbarui.
3). Biaya AI yang relatif tinggi.
Untuk menerapkan AI dalam dunia pendidikan dibutuhkan penyesuaian kurikulum, metode pengajaran, serta materi pembelajaran membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan sumber daya yang besar baik modal maupun manusia. Selain itu sekolah harus menyediakan infrastruktur yang kuat seperti server dan koneksi Internet yang stabil dan lancar untuk mendukung pembelajaran.
Setelah melihat kelebihan serta kekurangan AI untuk menjadi guru di masa depan, membuat kita sadar bahwa mungkin AI bukanlah pilihan yang tepat untuk menggantikan guru manusia. AI dirasa masih kurang mampu dalam beberapa aspek seperti emosional, sosial, dan adaptasi yang sangat penting dalam keberlangsungan pembelajaran dan tumbuh kembang para murid.
Sehingga yang sebenarnya kita butuhkan adalah Kolaborasi yang dilakukan oleh guru manusia dan AI. Hal ini juga didukung dengan salah satu data penelitian yang dilakukan oleh Stanford University yang menunjukkan bahwa pembelajaran adaptif berbasif AI yang dipandu oleh guru dapat meningkatkan hasil akademis siswa sebesar 15-20%.
Dengan kata lain, Kolaborasi antara guru manusia dan AI menjadi solusi untuk kita mencapai kemajuan dalam sistem pendidikan yang mengatasi berbagai hambatan dalam sistem pendidikan kita sekarang.
Penulis: Salma Shalihah Cahyani (33)
Komentar
Posting Komentar